EPG muncul sebagai bidang kajian ilmu
EPG menjadi bagian dari ilmu HI sejak tahun 1970an, hal ini disebabkan oleh adanya gangguan pada politik dan ekonomi dunia yang disebabkan oleh pergantian dari rezim fixed exchange rates menjadi floating exchange rates, harga minyak dunia saat itu naik dan persaingan minyak saat itu dikuasai oleh Arab dan Israel dan pada masa itu juga terjadi perang dingin antara blok barat dan timur yang memiliki sistem pemerintahan dan ekonomi yang sangat berbeda mengakibatkan terjadinya banyak gangguan pada politik dan ekonomi dunia.
Floating exchange rates: situasi dimana kurs mata uang mengambang, dengan semakin banyaknya uang dipasar dunia,maka nilai uang semakin kecil. Sebelumnya ekonomi dunia ada dibawah rezim Fixed Exchange Rates, rezim ini muncul pasca kegagalan Bretton Woods. Kegagalannya disebabkan oleh gagalnya amerika mem-back-up nilai uang dengan emas, saat itulah kali pertama dollar digunakan sebagai mata uang. Dan pada rezim Bretton Woods juga terbentuk dua institusi ekonomi besar didunia yaitu IMF dan World Bank.
Embargo minyak arab: negara-negara Arab melakukan embargo minyak dari Arab terhadap Amerika, Inggris dan negara-negara lainnya yang melakukan penjualan minyak pada israel. Hal ini diduga disebabkan oleh Amerika, Inggris dan beberapa negara lainnya yang memberikan bantuan militer pada Israel yang saat itu sedang berperang dengan Mesir dan Suriah.
Perang dingin: 1970an masih menjadi tahun-tahun berlangsungnya perang dingin. Perang dingin terjadi antara blok barat dan timur yang dimana blok barat dipimpin oleh Amerika dan blok timur oleh Uni Soviet. Kedua negara ini memiliki sistem politik dan ekonomi yang sangat berbeda yaitu liberal (barat) dan komunis (timur), hal ini sangat memacu terjadinya gejolak pada politik dan ekonomi dunia di tahun 1970an.
Kenapa penstudi HI harus belajar EPG
Cari sendiri.
karakterisitik ekonomi dunia pasca 1945 yang membedakannya pada masa-masa sebelum itu
• Pasca perang dunia kedua sudah ada negara yang memegang hegemoni, yaitu Amerika Serikat.
• Mulai bermunculan institusi internasional. Seperti GATT yang berubah menjadi WTO, IMF, World Bank.
Pandangan utama liberalisme tentang EPG melalui pemikiran-pemikiran para ahlinya
Pandangan liberal terhadap ekonomi dan politik:
• Pemerintah tidak boleh melakukan intervensi terhadap transaksi ekonomi internasional dan domestik di negaranya.
• Peran pemerintah dalam ekonomi negara sangat dibatasi, yaitu menyediakan kebutuhan masyarakat, pertahanan nasional dan menciptakan situasi bisnis yang menguntungkan baik negara dan juga masyarakat.
• Interdependency: suatu negara tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, maka negara saling bergantung satu sama lain agar dapat memenuhi kebutuhannya.
• Assymentrical interdependence (Richard Cooper): tingkat ketergantungan negara dapat bersifat tidak simetris, ini terjadi apabila suatu negara memiliki tingkat ketergantungan yang lebih rendah dibandingkan negara lainnya.
• Complex interdependence (Robert Keohane dan Joseph Nye): negara dan kekayaannya tidak dapat dipisahkan.
Pandangan liberalisme Adam Smith:
• Adanya free market dengan division of labour akan memaksimalkan efisiensi dan kesejahteraan perekonomian.
• Berpendapat bahwa negara-negara penganut merkantilis mestinya menghapuskan hambatan terhadap yang masuk kenegaranya, sehingga alur keluar masuk barang dapat berjalan dengan baik.
• Perdagangan bebas penting sebab negara-negara saling bergantungan satu sama lain.
• Absolute advantage: suatu negara akan melakukan perdagangan untuk memenuhi kebutuhannya.
• Invisible hand: sifat pasar yang mengatur dirinya sendiri dalam menentukan bagaimana sumber daya mestinya dialokasikan berdasarkan bagaimana cara individu bertindak dalam mendapatkan kepentingan mereka sendiri, maka pasar tidak seharusnya diintervensi.
Pandangan liberalisme David Richardo:
• Pasar bersifat mandiri dan dinilai sempurna, maka tidak semestinya di intervensi. Karena Intervensi pemerintah dalam ekonomi negaranya hanya akan merusak perekonomiannya sendiri.
• Supply menciptakan demand-nya sendiri.
• Comparative advantage: negara akan mencari keuntungan dalam melakukan perdagangan internasional.
Pandangan liberalisme J.S Mill:
• Percaya pada kemampuan pasar
• Tidak mempercayai pemerintah dalam mengatur pasar
Pandangan liberalisme keynes:
• Mempercayai campur tangan pemerintah dalam perekonomian domestik dan perdagangan bebas yang negara itu lakukan.
• Produksi uang lalu diberikan pada masyarakat akan menyebabkan terjadinya permintaan dan penawaran dan akhirnya akan mengakibatkan terjadinya inflasi.
• Mendorong negara untuk memiliki rezim internasional.
Pandangan utama Realisme tentang EPG melalui pemikiran-pemikiran para ahlinya
• Zero-sum game: hanya menguntungkan satu pihak saja.
• Protectionism: tindakan atau kebijakan suatu negara yang membatasi negaranya dari perdagangan internasional, biasanya dengan melindungi bisnis lokal dari kompetisi atau ancaman luar negeri.
• Independence: kemampuan suatu negara untuk berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lain, bentuk tindakannya adalah dengan menolak melakukan perdagangan dengan negara lain atau perusahaan lain.
• Struggle for power: power didapatkan dengan menguatkan ekonomi dan militer.
• Anarchy: tidak ada yang memimpin sistem internasional
• State centric: negara adalah aktor utama
• Meyakini bahwa negara yang lemah harus menguatkan powernya agar tidak ditindas oleh negara lain.
• Merkantilisme adalah pelopor terjadinya penjajahan
• Dalam perekonomian pemerintah bertindak dalam mengatur alur bisnis, mengurangi jumlah pengangguran dan membangun perusahaan nasional sendiri.
Padangangan realisme Alexander Hamilton:
• Pemerintah harus memiliki kebijakan proteksionis untuk melindungi ekonomi dalam negeri.
Pandangan realisme Friedrich List:
• Pemerintah harus menemukan alternatif untuk melindungi perekonomian negara.
Pandangan utama Strukturalisme tentang EPG dan pemikiran-pemikiran para ahlinya
pandangan strukturalisme:
• Beanggapan bahwa perdagangan internasional mestinya harus dihindari, agar tidak terjadi saling ketergantungan.
• Dependency
• Collective production: memproduksi sendiri, mengkonsumsi sendiri.
• Mengenal adanya perbedaan kelas yaitu borjuis dan proletar.
Pandangan stukturalis leninisme:
Melihat hubungan antara negara produsen dan negara konsumen adalah hubungan yang bersifat penjajahan. Sehingga menimbulkan ketergantungan, negara produsen secara tidak langsung melakukan penjajahan terhadap negara konsumen.
Pandangan strukturalis dependency theory (Andre Gunder Frank): Frank mengkotak-kotakkan negara menjadi dua, yaitu:
• Negara metropolis (negara core): negara yang memiliki sumber daya manusia.
• Negara satelit (negara peri-peri): negara yang memiliki sumber daya alam.
Interaksi antara kedua negara ini terjadi dengan negara metropolis memproduksi SDA yang ada di negara satelit, lalu hasil produksinya dijual kembali ke negara satelit dengan harga yang lebih mahal.
Pandangan strukturalis world system theory (Welleistain): mengelompokkan negara-negara menjadi 3 dan ada satu negara yang berperan sebagai mediator:
• Core: SDA sedikit SDM banyak. (produsen)
• Semi peri-peri: ada SDM tapi tidak maksimal, bisa memproduksi barang sampai setengah jadi. Negara semi peri-perilah yang berperan sebagai negara mediator. (pasar dan produsen)
• Peri-peri: SDA banyak, SDM sedikit. (pasar)
Padangan strukturalis neo-gramsci: membahas tentang hubungan negara core, semi peri-peri dan peri-peri. Menurut gramsci, hegemoni negara bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu:
• Koesif: dengan paksaan
• Concern: dengan cara halus, dengan pendekatan ke masyarakat.
Didalam pandangan neogramsci ada yang disebut rulling class (yang memerintah) dan ruled class (yang diperintah). Terdapat 2 cara untuk mengubah tatanan yang ada, yaitu:
• War of movement: mengubah tatanan dengan melakukan gerakan langsung, dengan membentuk kelompok gerakan/
• War of posisition: melakukan pengubahan tatanan secara diam-diam dan terencana.
Pengubahan tatanan biasanya dilakukan oleh ruled class, dimana ruled class disadarkan oleh Civil Society. Civil society dibagi menjadi 2, yaitu:
• Intelectual organic: kelompok yang menyadari adanya hal yang tidak wajar, sehingga kelompok tersebut melakukan gerakan untuk menentang ketidakwajaran tersebut.
• Traditional organic: kelompok yang tidak menyadari adanya ketidakwajaran pada hal yang terjadi disekitarnya.
Pandangan utama Feminisme tentang EPG dan pemikiran-pemikiran para ahlinya
• Menghargai adanya kesetaraan gender
• Dilihat pada perbedaan peran laki-laki dan perempuan.
• Wanita beperan penting bagi laki-laki
• Wanita memiliki peran sebagai penyokong keberlangsungan ekonomi dalam praktik ekonomi. (perempuan sangat rentan terhadap ekspoitasi).
• Sistemlah yang membuat peran wanita terkesampingkan.
Liberal feminism
• Feminis yang mengkritik merkantilis karena bagi feminis untuk maximizing power tidak harus mengorbankan atau melakukan eksploitasi wanita.
Pandangan utama Konstruktivisme tentang EPG dan pemikiran-pemikiran para ahlinya
• Membahas tentang ide, norma dan nilai-nilai
• Berangkat dari nilai-nilai moral
• Kerjasama dilakukan karean adanya ide, norma dan nilai, yaitu ada nilai-nilai persahabatan dan pertemanan.
• Peran aktor: untuk membentuk norma, nilai dan ide-ide.
• Politik internasional dipengaruhi oleh nilai.
EPG menjadi bagian dari ilmu HI sejak tahun 1970an, hal ini disebabkan oleh adanya gangguan pada politik dan ekonomi dunia yang disebabkan oleh pergantian dari rezim fixed exchange rates menjadi floating exchange rates, harga minyak dunia saat itu naik dan persaingan minyak saat itu dikuasai oleh Arab dan Israel dan pada masa itu juga terjadi perang dingin antara blok barat dan timur yang memiliki sistem pemerintahan dan ekonomi yang sangat berbeda mengakibatkan terjadinya banyak gangguan pada politik dan ekonomi dunia.
Floating exchange rates: situasi dimana kurs mata uang mengambang, dengan semakin banyaknya uang dipasar dunia,maka nilai uang semakin kecil. Sebelumnya ekonomi dunia ada dibawah rezim Fixed Exchange Rates, rezim ini muncul pasca kegagalan Bretton Woods. Kegagalannya disebabkan oleh gagalnya amerika mem-back-up nilai uang dengan emas, saat itulah kali pertama dollar digunakan sebagai mata uang. Dan pada rezim Bretton Woods juga terbentuk dua institusi ekonomi besar didunia yaitu IMF dan World Bank.
Embargo minyak arab: negara-negara Arab melakukan embargo minyak dari Arab terhadap Amerika, Inggris dan negara-negara lainnya yang melakukan penjualan minyak pada israel. Hal ini diduga disebabkan oleh Amerika, Inggris dan beberapa negara lainnya yang memberikan bantuan militer pada Israel yang saat itu sedang berperang dengan Mesir dan Suriah.
Perang dingin: 1970an masih menjadi tahun-tahun berlangsungnya perang dingin. Perang dingin terjadi antara blok barat dan timur yang dimana blok barat dipimpin oleh Amerika dan blok timur oleh Uni Soviet. Kedua negara ini memiliki sistem politik dan ekonomi yang sangat berbeda yaitu liberal (barat) dan komunis (timur), hal ini sangat memacu terjadinya gejolak pada politik dan ekonomi dunia di tahun 1970an.
Kenapa penstudi HI harus belajar EPG
Cari sendiri.
karakterisitik ekonomi dunia pasca 1945 yang membedakannya pada masa-masa sebelum itu
• Pasca perang dunia kedua sudah ada negara yang memegang hegemoni, yaitu Amerika Serikat.
• Mulai bermunculan institusi internasional. Seperti GATT yang berubah menjadi WTO, IMF, World Bank.
Pandangan utama liberalisme tentang EPG melalui pemikiran-pemikiran para ahlinya
Pandangan liberal terhadap ekonomi dan politik:
• Pemerintah tidak boleh melakukan intervensi terhadap transaksi ekonomi internasional dan domestik di negaranya.
• Peran pemerintah dalam ekonomi negara sangat dibatasi, yaitu menyediakan kebutuhan masyarakat, pertahanan nasional dan menciptakan situasi bisnis yang menguntungkan baik negara dan juga masyarakat.
• Interdependency: suatu negara tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, maka negara saling bergantung satu sama lain agar dapat memenuhi kebutuhannya.
• Assymentrical interdependence (Richard Cooper): tingkat ketergantungan negara dapat bersifat tidak simetris, ini terjadi apabila suatu negara memiliki tingkat ketergantungan yang lebih rendah dibandingkan negara lainnya.
• Complex interdependence (Robert Keohane dan Joseph Nye): negara dan kekayaannya tidak dapat dipisahkan.
Pandangan liberalisme Adam Smith:
• Adanya free market dengan division of labour akan memaksimalkan efisiensi dan kesejahteraan perekonomian.
• Berpendapat bahwa negara-negara penganut merkantilis mestinya menghapuskan hambatan terhadap yang masuk kenegaranya, sehingga alur keluar masuk barang dapat berjalan dengan baik.
• Perdagangan bebas penting sebab negara-negara saling bergantungan satu sama lain.
• Absolute advantage: suatu negara akan melakukan perdagangan untuk memenuhi kebutuhannya.
• Invisible hand: sifat pasar yang mengatur dirinya sendiri dalam menentukan bagaimana sumber daya mestinya dialokasikan berdasarkan bagaimana cara individu bertindak dalam mendapatkan kepentingan mereka sendiri, maka pasar tidak seharusnya diintervensi.
Pandangan liberalisme David Richardo:
• Pasar bersifat mandiri dan dinilai sempurna, maka tidak semestinya di intervensi. Karena Intervensi pemerintah dalam ekonomi negaranya hanya akan merusak perekonomiannya sendiri.
• Supply menciptakan demand-nya sendiri.
• Comparative advantage: negara akan mencari keuntungan dalam melakukan perdagangan internasional.
Pandangan liberalisme J.S Mill:
• Percaya pada kemampuan pasar
• Tidak mempercayai pemerintah dalam mengatur pasar
Pandangan liberalisme keynes:
• Mempercayai campur tangan pemerintah dalam perekonomian domestik dan perdagangan bebas yang negara itu lakukan.
• Produksi uang lalu diberikan pada masyarakat akan menyebabkan terjadinya permintaan dan penawaran dan akhirnya akan mengakibatkan terjadinya inflasi.
• Mendorong negara untuk memiliki rezim internasional.
Pandangan utama Realisme tentang EPG melalui pemikiran-pemikiran para ahlinya
• Zero-sum game: hanya menguntungkan satu pihak saja.
• Protectionism: tindakan atau kebijakan suatu negara yang membatasi negaranya dari perdagangan internasional, biasanya dengan melindungi bisnis lokal dari kompetisi atau ancaman luar negeri.
• Independence: kemampuan suatu negara untuk berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lain, bentuk tindakannya adalah dengan menolak melakukan perdagangan dengan negara lain atau perusahaan lain.
• Struggle for power: power didapatkan dengan menguatkan ekonomi dan militer.
• Anarchy: tidak ada yang memimpin sistem internasional
• State centric: negara adalah aktor utama
• Meyakini bahwa negara yang lemah harus menguatkan powernya agar tidak ditindas oleh negara lain.
• Merkantilisme adalah pelopor terjadinya penjajahan
• Dalam perekonomian pemerintah bertindak dalam mengatur alur bisnis, mengurangi jumlah pengangguran dan membangun perusahaan nasional sendiri.
Padangangan realisme Alexander Hamilton:
• Pemerintah harus memiliki kebijakan proteksionis untuk melindungi ekonomi dalam negeri.
Pandangan realisme Friedrich List:
• Pemerintah harus menemukan alternatif untuk melindungi perekonomian negara.
Pandangan utama Strukturalisme tentang EPG dan pemikiran-pemikiran para ahlinya
pandangan strukturalisme:
• Beanggapan bahwa perdagangan internasional mestinya harus dihindari, agar tidak terjadi saling ketergantungan.
• Dependency
• Collective production: memproduksi sendiri, mengkonsumsi sendiri.
• Mengenal adanya perbedaan kelas yaitu borjuis dan proletar.
Pandangan stukturalis leninisme:
Melihat hubungan antara negara produsen dan negara konsumen adalah hubungan yang bersifat penjajahan. Sehingga menimbulkan ketergantungan, negara produsen secara tidak langsung melakukan penjajahan terhadap negara konsumen.
Pandangan strukturalis dependency theory (Andre Gunder Frank): Frank mengkotak-kotakkan negara menjadi dua, yaitu:
• Negara metropolis (negara core): negara yang memiliki sumber daya manusia.
• Negara satelit (negara peri-peri): negara yang memiliki sumber daya alam.
Interaksi antara kedua negara ini terjadi dengan negara metropolis memproduksi SDA yang ada di negara satelit, lalu hasil produksinya dijual kembali ke negara satelit dengan harga yang lebih mahal.
Pandangan strukturalis world system theory (Welleistain): mengelompokkan negara-negara menjadi 3 dan ada satu negara yang berperan sebagai mediator:
• Core: SDA sedikit SDM banyak. (produsen)
• Semi peri-peri: ada SDM tapi tidak maksimal, bisa memproduksi barang sampai setengah jadi. Negara semi peri-perilah yang berperan sebagai negara mediator. (pasar dan produsen)
• Peri-peri: SDA banyak, SDM sedikit. (pasar)
Padangan strukturalis neo-gramsci: membahas tentang hubungan negara core, semi peri-peri dan peri-peri. Menurut gramsci, hegemoni negara bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu:
• Koesif: dengan paksaan
• Concern: dengan cara halus, dengan pendekatan ke masyarakat.
Didalam pandangan neogramsci ada yang disebut rulling class (yang memerintah) dan ruled class (yang diperintah). Terdapat 2 cara untuk mengubah tatanan yang ada, yaitu:
• War of movement: mengubah tatanan dengan melakukan gerakan langsung, dengan membentuk kelompok gerakan/
• War of posisition: melakukan pengubahan tatanan secara diam-diam dan terencana.
Pengubahan tatanan biasanya dilakukan oleh ruled class, dimana ruled class disadarkan oleh Civil Society. Civil society dibagi menjadi 2, yaitu:
• Intelectual organic: kelompok yang menyadari adanya hal yang tidak wajar, sehingga kelompok tersebut melakukan gerakan untuk menentang ketidakwajaran tersebut.
• Traditional organic: kelompok yang tidak menyadari adanya ketidakwajaran pada hal yang terjadi disekitarnya.
Pandangan utama Feminisme tentang EPG dan pemikiran-pemikiran para ahlinya
• Menghargai adanya kesetaraan gender
• Dilihat pada perbedaan peran laki-laki dan perempuan.
• Wanita beperan penting bagi laki-laki
• Wanita memiliki peran sebagai penyokong keberlangsungan ekonomi dalam praktik ekonomi. (perempuan sangat rentan terhadap ekspoitasi).
• Sistemlah yang membuat peran wanita terkesampingkan.
Liberal feminism
• Feminis yang mengkritik merkantilis karena bagi feminis untuk maximizing power tidak harus mengorbankan atau melakukan eksploitasi wanita.
Pandangan utama Konstruktivisme tentang EPG dan pemikiran-pemikiran para ahlinya
• Membahas tentang ide, norma dan nilai-nilai
• Berangkat dari nilai-nilai moral
• Kerjasama dilakukan karean adanya ide, norma dan nilai, yaitu ada nilai-nilai persahabatan dan pertemanan.
• Peran aktor: untuk membentuk norma, nilai dan ide-ide.
• Politik internasional dipengaruhi oleh nilai.
Komentar
Posting Komentar