Ketika
kita berbicara tentang masalah ekonomi dari pandangan kaum liberal,
maka kita akan banyak bersinggungan dengan kapitalisme. Ideologi kapital
banyak berkontribusi terhadap kemunculan ideologi liberal itu sendiri.
Sebab, liberalisme sebagai suatu ideologi yang mengarah pada ekonomi
banyak mengambil ide –ide pokok dari kapitalisme.
Orientasi
utama dari kapitalisme adalah pada profit atau keuntungan individu.
Jadi, bagi kaum kapitalis, mereka juga menekankan adanya individualisme
dan kebebasan individu. Bagi kaum liberal sendiri, kapitalisme ini
merupakan simbol dari kemajuan ekonomi dan eksistensi masyarakatnya.
Adanya persaingan individu dalam mencari keuntungan dapat mempengaruhi
percepatan terhadap industrialisasi ekonomi (Rohmann, 2000: 52-53).
Hubungan
antara liberalisme dan kapitalisme sendiri terbilang sangat erat.
Namun, jika ingin melihat secara tegas, benang merah yang nampak jelas
terletak pada pandangan mereka terhadap kondisi ekonomi. Jika
liberalisme mengarah pada suatu ide pokok kebebasan yang dapat mencakup
berbagai hal, maka pada kapitalisme, ide pokok yang digagas hanya
berfokus pada kerangka ekonomi saja.
Kapitalisme
sendiri berkembang dengan begitu pesat hingga mendominasi sistem
ekonomi dunia hingga abad-21. Bagi kaum kapitalis, perekonomian yang
berlangsung secara bebas tanpa campur tangan negara juga akan berdampak
pada bebasnya kegiatan ekonomi lintas negara.
Hal
ini berarti, perekonomian lokal dapat terintegrasi ke dalam tantanan
perekonomian global, sehingga pada akhirnya dapat tercipta suatu pasar
bebas dan mekanisme pasar yang mempengaruhi perekonomian negara-negara
di dunia (Yusanto, 2008: 2).
Jika
menghubungkan adanya gagasan pokok pasar bebas dengan mekanisme pasar
yang berjalan secara spontan, maka kita juga akan menemukan istilah “the invisible hand”. Bagi kaum kapitalis, “The invisible hand”
atau “tangan tak kelihatan” ini adalah konsep yang akan membawa sistem
pasar pada titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran (Usman
& Isnawita, 2009: 7).
Dengan kata
lain, ekonomi tidak butuh campur tangan dari politik. Pemerintah tidak
perlu melakukan berbagai aturan untuk mempengaruhi pasar. Membiarkan
mekanisme pasar berjalan dengan sendirinya, melalui skema otomatis atau
lewat peran invisible hand, akan membawa pasar mencapai titik keseimbangannya sendiri (titik equilibrium).
Komentar
Posting Komentar